Ada seorang pasien yang pernah berkonsultasi dengan saya menanyakan mengenai kebiasaan anaknya yang suka sekali memakan nugget ayam. Sebenarnya ia sudah lama ingin menghentikan kebiasaan anaknya ini. Alasannya adalah ia mendapat cerita dari teman-teman satu sekolah anaknya (anaknya masih TK) bahwa nugget itu banyak mengandung penyedap rasa yang disebut dengan MSG yang bisa mempengaruhi pola pikir dan kecerdasan anak.
Menjawab pertanyaan ini, saya mengatakan kepada ibu tersebut bahwa mengkonsumsi nugget itu tidak masalah karena nugget tersebut berisi daging ayam. Daging juga dibutuhkan oleh tubuh anak sebagai pembentuk tubuh, namun yang harus diwaspadai adalah pemberian nugget yang berlebihan. Berlebihan yang saya maksud disini adalah jika hal tersebut mempengaruhi pola makan anak dan nugget lebih disukai sebagai suatu cemilan ketimbang suatu makanan yang dikombinasikan dengan nasi dan lauk pauk lainnya.
Akibat dari anak yang terlalu banyak makan nugget ayam adalah obesitas dan defisiensi nutrisi karena kandungan lemak pada daging ayam sangat tinggi apalagi pada nugget yang digoreng menggunakan minyak. Mengenai kandungan MSG didalam makanan, belum ada penelitian yang jelas sekali mengatakan bahwa MSG bisa mempengaruhi kecerdasan anak jika dimakan hingga dosis tertentu. Yang ada adalah ada kemungkinan anak yang hipersensitif terhadap MSG sehingga timbul reaksi alergi, peradangan amandel, gatal-gatal, pusing kepala dan gejala alergi lainnya sampai gangguan sikap (ADHD).
Lalu bagaimana mensiasatinya. Pertama ada baiknya kita membuat nugget ayam sendiri dengan komponennya tidak sepenuhnya ayam. Kita bisa menambahkan tempe atau tahu didalam nugget tersebut, bahkan kita bisa menambahkan potongan-potongan wartel dan sayur sehingga nugget tersebut lebih sehat. Teknik membuat nugget ini juga sudah banyak di share di facebook dan website.