Harus kita ingat bersama, menikah itu bukanlah kompetisi untuk membuat anak sebanyak-banyaknya. Menikah itu adalah membentuk keluarga yang aman dan nyaman, sangat penting bagi setiap pasangan untuk menentukan berapa jumlah anak yang ingin mereka miliki dan mengatur jarak kelahiran antara anak yang satu dengan anak yang lainnya.
Berdasarkan studi menggunakan rekam medis di Finlandia pada anak yang lahir antara 1987 sampai 2005, ditemukan bahwa sepertiga dari anak-anak mereka menderita autisme.
Ternyata anak-anak yang dipastikan mengidap autisme tersebut dikonsepsi atau dikandung kurang dari setahun setelah kelahiran kakak mereka. Bahkan peneliti mengatakan risiko autisme bagi anak-anak yang dikonsepsi kurang dari setahun ini mencapai 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang dikandung beberapa tahun kemudian.
Nah, studi sebelumnya juga menunjukkan hasil yang menarik, bahwa wanita hamil dengan jarak terlalu dekat bisa mengalami persalinan prematur.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Prof dr H Fasli Jalal, SpGK, PhD sebelumnya juga pernah menyebutkan kondisi ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia, di samping faktor lain yang ia sebut dengan 'Empat Terlalu'.