Dunia hiburan dikejutkan dengan berita mengenai kanker rahim stadium II yang sedang diderita Julia Perez. Penyembuhan kanker rahim bergantung pada tingkat keseriusan penyakitnya. Semakin dini menyadari gejala semakin cepat pula penyembuhannya.
Penyebab dan Gejala Kanker Rahim
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa kanker rahim (serviks) menempati peringkat teratas dari kanker penyebab kematian bagi wanita di seluruh dunia. Di Indonesia tercatat lebih dari 15.000 kasus serviks diderita wanita setiap tahunnya dan delapan ribu kasus berakhir dengan kematian.
Kanker rahim adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papilloma Virus). Ketika system kekebalan tubuh sedang turun drastic kemudian terjadi infeksi oleh HPV maka infeksi tersebut dapat menimbulkan kanker.
Penularan HPV dapat terjadi melalui hubungan seksual terutama karena sering berganti pasangan. Penularan HPV dapat terjadi melaui transmisi dari organ genital ke organ genital, melalui oral ke genital ataupun secara manual ke genital. HPV memiliki lebih dari seratus spesies, sebagian besar tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. HPV yang dapat menyebabkan kanker rahim dan meamtikan adalah virus HPV type 16 dan 18.
Seorang wanita diindikasikan menderita kanker rahim jika mengalami gejala-gejala contact bleeding (sakit dan pendarahan vagina ketika berhubungan intim), keputihan yang terjadi terus menerus, pendarahan di luar masa menstruasi, berat badan menurun drastis, radang dan gatal pada vagina dan keluhan nyeri punggung jika kanker telah menyebar ke daerah panggul.
Mewaspadai Kanker Rahim Sejak Dini
Biaya perawatan kanker rahim cukup mahal. Minimal 60 juta rupiah harus disediakan untuk berbagai metode penyembuhan. Tindakan medis sebagai upaya penyembuhan kanker rahim meliputi kemoterapi, biopsy, kolposkopi, radioterapi dan pengangkatan rahim sebagai alternatif terakhir.
Demi menekan biaya pengobatan dianjurkan bagi wanita yang telah mengalami menstruasi untuk melakukan deteksi dini kanker rahim. Metode deteksi dini kanker rahim yang lazim dilakukan adalah pap smear. Pap smear merupakan test skrining untuk mendeteksi adanya abnormalitas dalam serviks sebelum kondisi tersebut berubah menjadi kanker.
Pemeriksaan pap smear dilakukan khusus oleh ginekologis. Sampel sel diambil dari luar serviks dan liang serviks dengan bantuan spatula berbahan kayu atau plastik. Sikat kecil berbulu halus kemudian dimasukkan untuk mengusap kanal serviks. Sel-sel yang terdapat dalam lendir dam melekat pada sikat diletakkan pada kaca obyek untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Metode ini memungkinkan mendeteksi adanya kelainan pada sel lendir rahim sehingga membantu diagnose untuk mengetahui kemungkinan gejala kanker rahim pada tahap dini.