Kesehatan adalah segalanya. Penyakit dan gangguan kesehatan tidak hanya menghambat aktivitas namun tak jarang dapat merenggut nyawa. Gangguan organ reproduksi wanita salah satu penyakit yang cukup serius. Berbagai cara mempertahankan kesehatan organ vital dilakukan. Salah satu yang sedang marak adalah penggunaan pembalut herbal.
Trend Pembalut Herbal
Pembalut wanita membantu wanita tetap dapat beraktivitas meski sedang menstruasi. Berbagai merk pembalut dengan berbagai kecanggihan dipasarkan. Dari pembalut dilengkapi gel untuk mencegah kebocoran, pembalut bersayap agar si pemakain tetap percaya diri selama menstruasi, pembalut khusus malam hari dengan panjang lebih dari 40 sm hingga pembalut herbal yang diklaim dapat mencegah kanker serviks, keputihan dan gangguan organ reproduksi.
Pembalut herbal tersebut tidak dijual bebas di toko dan swalayan. Biasanya dipasarkan secara MLM. Ibu rumah tangga, wanita karir dan anak-anak sekolah adalah pasar utama produsen pembalut herbal tersebut. Iklannya terpasang secara online dan disebarkan melalui BBM, sosial media dan brosur. Selain secara MLM produsen pembalut herbal biasa membuka stand khusus saat bazaar sekolah, kegiatan sosial ibu-ibu, rapat sekolah atau kegiatan yang mendatangkan banyak orang.
Banyak wanita tertarik membeli dan mengenakannya. Meski harganya rata-rata di atas pembalut yang biasa dipasarkan melalui toko pembeli merasa tertarik dengan promo bahwa pembalut tersebut dapat mengatasi dan mencegah gangguan organ reproduksi. Harga jual berkisar lima belas ribu berisi 10 pembalut dianggap sebanding dengan khasiatnya.
Khasiat Pembalut Herbal, Sesuai Promosi atau Abal-abal ?
Pembalut herbal yang dijual di Indonesia sebagian besar sudah terdaftar di Departemen Kesehatan. Kandungan herbal dengan pengolahan secara bioenergi diklaim sebagai metode ampuh untuk melancarkan haid dan mengurangi nyeri haid serta keluhan lain selama menstruasi.
Beberapa pembalut herbal mencantumkan bahan aloe vera, borneo champor, lavender dan herba menthae sebagai komposisi penyusunnya. Bahan-bahan tersebut diyakini menghilangkan bau amis darah menstruasi, mencegah penggumpalan darah, mencegah kista, menurunkan resiko kanker leher rahim. Sensasi hangat dan gatal yang ditimbulkan ketika mengenakan pembalut ini dipercaya sebagai metode penyembuhan terhadap keputihan dan kista yang mungkin diderita.
Ditinjau secara medis belum ada penelitian ilmiah mengenai manfaat pembalut herbal secara nyata. Ahli ginekologi belum pernah meresepkan pembalut herbal bagi pasien dengan gangguan organ reproduksi. Hal yang perlu diperhatikan ketika memilih pembalut adalah tidak mengandung zat kimia berbahaya, tidak menimbulkan keluhan dan iritasi, bisa menyerap cairan dengan sempurna.